- Lokasi dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang ada seperti lumpur, serbuk-serbuk kayu dan logam.
- Marking untuk vertikal dan horisontal sudah ditentukan terlebih dahulu dengan kesepakan kontraktor.
- Marmer juga dibersihkan dari kotoran-kotoran, dan kemudian dilapis dengan coating di ke enam sisinya.
- Semen pasir di campur dengan perbandingan 1 : 3 dengan kadar air secukupnya (kadar air tidak boleh sampai penuh) atau menggunaka produk mortal utama.
- Semen pasir yang sudah bercampur dihamparkan kepermukaan lantai dengan ketebalan kurang lebih 3 cm untuk kemudian marmer bisa di pasang dengan mengikuti shop drawing yang ada.
- Setelah marmer terpasang sesuai dengan shop drawing, kemudian dilakukan proses penutupan nut-nut antar marmer dengan menggunakan resin, dimana terlebih dahulu dilakukan proses pelurusan nut-nut marmer dengan menggunakan pisau potong yang paling tipis.
- Tahapan terakhir pasang marmer adalah pelaksanaan repolish terhadap marmer yang sudah di pasang dan sudah dilakukan penutupan resin dengan tahapan-tahapan yang benar. Adapun tahapan pemolesan ulang akan terdiri dari delapan tahap yang mana dari batu pertama sampai batu ke delapan tidak boleh dilewatkan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
- Pengetesan pemolesan bisa dilakukan dengan menggunakan gloss meter dimana dihasilkan angka parameter antara 80% sampai 90%.
- Sistem pasangan marmer ini pada dasarnya sama tahapan pemasangannya dengan Wet System, hanya saja semen pasir di campur pada kondisi kering. Dan kemudian dihamparkan di atas lantai yang sudah terlebih dahulu di siram dengan air semen. Selanjutnya setelah semen pasir dihamparkan dan diratakan sesuai ketebalan yang dikehendaki, kemudian di atas permukaan di siram lagi dengan air semen. Barulah proses pasangan marmer bisa dilakukan.
Pasang Marmer dengan ketebalan 2 cm – 2,5 cm dibersihkan dari kotoran-kotoran dan di coating di ke enam sisinya.
Pasang Marmer dilakukan pengeboran atau processing yang diperlukan untuk penempatan bracket dan pin.
Pasang Marmer Dinding di marking baik untuk ketinggiannya, as bangunan, dan posisi keluar masuk dinding dari dalam ruang.
Kemudian dilakukan pemasangan steel frame dengan ketebalan 5 mm x 50 mm x 50 mm pada posisi yang sudah ditentukan sesuai dengan dimensi atau ukuran granit yang akan di pasang (Primary bracket).
Pasang Marmer Tahapan selanjutnya adalah memasang bracket siku dan plat (secondary bracket) pada steel frame yang sudah terpasang dengan benar.
Pasang Marmer Apabila primary bracket dan secondary bracket sudah terpasang dengan benar, maka granit atau marmer sudah bisa di pasang dan kemudian pin disambungkan ke granit atau marmer dengan secondary bracket.
Adjusment kemudian dilakukan agar permukaan dinding marmer di sisi kanan, kiri, atas dan bawah semuanya sudah benar, maka antara primary bracket dan secondary bracket bisa dimatikan dengan pengelasan di antara kedua bracket.
Tahapan terakhir adalah menutup nut antara marmer dengan sealent.